Karyawan Perempuan di Jakarta Pusat Dianiaya dan Diperas Secara Finansial oleh Atasan

Illustrasi Pembullyan di Kantor. (Istimewa)

GSNews.id – Seorang karyawan perempuan berinisial CS (27) yang bekerja di Jakarta Pusat mengungkapkan bahwa dirinya tidak hanya menjadi korban kekerasan fisik, tetapi juga mengalami pemerasan finansial oleh atasannya yang berinisial C (43).

Dalam wawancara dengan Kompas.com di sebuah mal di Jakarta Selatan pada Rabu (12/9/2024), CS mengungkapkan dampak mental yang dialaminya akibat perlakuan tersebut.

“Jadi, kayak benar-benar secara fisik, secara finansial itu yang paling parah sih yang menurut aku benar-benar dampak ke mental aku, ya, finansial ini,” ungkap CS.

CS menjelaskan bahwa atasannya, C, sering meminta agar ia membeli barang-barang keperluan pribadi menggunakan kartu kredit miliknya.

“Padahal, pembelian barang-barang yang diperlukan C bisa menggunakan kartu debit, namun atasannya itu tidak mau,” kata CS. Hal ini mengakibatkan tagihan kartu kredit CS selalu membengkak hingga over limit.

“Jadi, tetap aja aku ada tagihan lebih kaya over limit karena limit kartu kredit aku cuma Rp 7 juta, aku disuruh beli barang yang harganya Rp 13 juta,” tambahnya.

Akibat sering menalangi C untuk membeli keperluan pribadinya, CS mengaku uangnya terkuras habis. Proses untuk reimburse uang yang telah digunakan pun terbilang rumit dan memakan waktu lama.

“Dalam sekali reimburse, bisa mencapai Rp 7 juta,” jelasnya. Keperluan pribadi C yang dibeli oleh CS meliputi perlengkapan mandi hingga makanan.

“Dia minta dipesenin, misalnya kayak sampo, atau kayak make up remover gitu. Terus yang tiga, itu makan siang dia sama makan malam dia,” terangnya.

Selama tahun 2023, keuangan CS menjadi berantakan karena proses reimburse yang berlarut-larut.

“Jadi, kayak enggak langsung saat itu juga, atau kayak per minggu, atau kayak per bulan gitu. Tapi, benar-benar lama banget, aku mesti ngejar-ngejar admin juga, karena admin juga ngejar-ngejar dia buat approve reimbursement-nya,” ungkapnya.

CS juga mengungkapkan bahwa C pernah menahan gajinya hanya karena sedang marah.

Meskipun ia belum menghitung jumlah pasti uang yang sudah terkuras, CS memperkirakan jumlahnya sudah mencapai ratusan juta rupiah.

“Aku belum hitung total karena ada banyak, ya, ratusan juta mah ada,” ujarnya. Sebelumnya, CS juga melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

Ia pernah dipaksa oleh C untuk menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali dan melakukan berbagai hukuman fisik lainnya, seperti lari turun naik tangga dari lantai satu ke lantai lima sebanyak 45 kali dalam semalam.

“Parahnya lagi, aku juga diminta untuk membenturkan kepalaku sendiri ke dinding hingga muncul benjolan pada keningku,” ungkap CS.

CS telah melaporkan C ke Polda Metro Jaya sejak awal September 2024 dan berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti.

“Dari pihak kepolisian, aku berharap untuk segera melakukan investigasi atas kasus ini,” kata CS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com “Karyawan di Jakpus Dipaksa Bayarkan Keperluan Pribadi Bosnya sampai Ratusan Juta Rupiah”

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/09/13/12065351/karyawan-di-jakpus-dipaksa-bayarkan-keperluan-pribadi-bosnya-sampai?page=2