Warga Depok Keluhkan Minimnya Transportasi Umum Meski Kota Baru Saja Raih Penghargaan WTN 2024

Illustrasi Angkot di Depok. (Istimewa)

GSNews.com – Sejumlah warga Kota Depok mengeluhkan minimnya transportasi umum di sekitar tempat tinggal mereka, meski pemerintah kota baru saja meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 karena konsistensi dalam penataan transportasi.

Salah satu warga Tepos, Wahyu (26) mengatakan, ia tidak pernah menjumpai transportasi publik melintas dekat rumahnya yang tak jauh dari Masjid At Thohir di Jalan Mochamad Thohir.

“Tahu Masjid At Thohir kan? Itu kan masuk ke dalam banget, di sana enggak ada angkot. Jadi ya enggak mungkin saya coba cari angkot di situ,” kata Wahyu saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Wahyu mengatakan, ia baru bisa menjumpai angkot atau kendaraan umum di sekitar Jalan Raya Jakarta Bogor, kisaran 3-6 kilometer dari rumah. 

Oleh karenanya, Wahyu yang sehari-harinya bekerja di wilayah Fatmawati, Jakarta Selatan itu memilih menggunakan motor pribadi. Atau, menggunakan KRL, naik dari Stasiun Pondok Cina.

“Minimal harus cari ojek online (ojol) atau naik motor sendiri. Apalagi saya kerja di Fatmawati, ya mau enggak mau jadinya bawa motor terus, (atau) ke Stasiun Pondok Cina,” ungkap Wahyu.

Hal serupa juga dirasakan Tika (21), warga Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, yang sehari-hari bepergian menggunakan ojol. Sebab, angkot terdekat berjarak dua kilometer dari rumah Tika.

Angkutan perkotaan terdekat yang dimaksud Tika ialah angkot 112 jurusan Terminal Depok Baru-Terminal Kampung Rambutan.

“Angkot tuh ada, tapi cuma di Jalan Akses UI (Universitas Indonesia). Untuk masuk ke Jalan Hambali itu agak jauh dari Akses UI dan itu enggak ada angkot,” ungkap Tika.

Untuk menuju ke wilayah yang dilalui angkot, Tika mau tak mau harus naik ojek dari rumah. Ia tak ingin direpotkan dengan berganti-ganti kendaraan.

“Dari kompleks untuk ke jalan besar seperti Jalan Akses UI saja sudah menempuh kisaran 1,5 kilometer,” jelas Tika.

“Jadi enggak mungkin juga untuk saya jalan kaki, mau tidak mau naik ojek,” tambahnya.

Oleh karena itu, Tika berharap, rute angkot diperluas ke permukiman warga Depok dan di perbatasan kota. Langkah itu diyakini sangat membantu warga. 

Dengan demikian, status kelayakan penghargaan WTN yang diterima Pemkot Depok pun akan menjadi lebih berarti.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Depok menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 dari Kementerian Perhubungan RI.

Penghargaan ini menegaskan konsistensi Depok dalam menata transportasi, berfokus pada keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran lalu lintas.

Jalan-jalan utama seperti Margonda, Ir H Juanda, dan Arif Rahman Hakim menjadi perhatian utama dalam upaya integrasi transportasi.

Tak hanya itu, penghargaan ini juga menyoroti keberhasilan Depok di sektor transportasi publik, khususnya Biskita Trans Depok.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com “Depok Raih Penghargaan Kelola Transportasi Umum, Warga: Dekat Rumah Saya Tak Ada Angkot”

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/09/13/10590371/depok-raih-penghargaan-kelola-transportasi-umum-warga-dekat-rumah-saya