Buku Sekolah Mahal, Andi Harun Janji Akan Selidiki

Ilustrasi buku sekolah

GSNews.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun merespon keluhan masyarakat terkait mahalnya buku-buku sekolah.

kepada awak media, Andi Harun berjanji akan mengusut tuntas hal tersebut karena seharusnya siswa tidak boleh diberi tambahan beban biaya.

“Kami akan menyikapi serius. Kami akan memetakan masalahnya dan kami saat ini sedang menghimpun beberapa fakta atau beberapa bukti apakah ada di lingkungan SD atau SMP di bawah naungan pemerintah kota Samarinda yang melakukan pungutan dengan memberikan beban berlebih kepada siswa,” ujarnya.

Mahalnya harga buku ini bahkan diwarnai oleh aksi damai yang digelar oleh sejumlah ibu-ibu didepan Kantor Gubernur, Jalan Gadjah Mada, Samarinda beberapa waktu lalu.

Ibu-ibu ini menyampaikan keresahan mereka terkait tingginya harga buku maupun LKS, dengan aksi yang bertajuk Stop Komersialisasi dan Liberalisasi Pendidikan.

Ibu Nina, selaku kordinator lapangan aksi ini menyebutkan ia sampai mengeluarkan biaya sebesar Rp1,5 Juta untuk membeli buku paket dan LKS anaknya.

“Kalau untuk buku LKS masih bisalah kami perjuangkan, karena sebagai orang tua kami juga punya tanggung jawab untuk pendidikan anak. Tapi nyatanya di Samarinda masih banyak sekolah dasar yang diduga menerapkan jual beli buku.” Ungkap Nina.

Padahal ada dana Bantusan Operasional Siswa (BOS) yang dialokasikan minimal 20% untuk pembelikan buku paket wajib.

Hal ini yang membuat ibu-ibu yang juga merupakan orangtua murid, mempertanyakan kemana peruntukan dana-dana tersebut.

Pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik antara orangtua dan pihak sekolah. Buku refrensi pengayaan boleh saja digunakan, tetapi tanpa paksaan kepada orangtua atau wali murid untuk membelinya.(*)